- Lembaga Konsultan Bantuan Hukum LKBH-ABAH Advokasi Abah Jaya Nusantara
- PEMBERITAHUAN REKONSTRUKSI KEPADA KETUA UMUM LKBH-ABAH
- REKONSTRUKSI 170
- BENDAHARA BPC PAI CJR
- SEKCAB II BPC PAI CJR
- SEKCAB I BPC PAI CJR
- KETUA BPC PAI CJR
- LOGO BPC PAI CIANJUR (PERKUMPULAN ADVOCATEN INDONESIA)
- SURAT KEPUTUSAN (SK) BPC PAI CIANJUR (PERKUMPULAN ADVOCATEN INDONESIA)
- Munas Perdana LKBH-ABAH Jaya Nusantara BALI
Gereja Tampung Pengungsi Muslim Palestina
Berita Populer
- Usai Bertempur, Tentara Israel Hilang di Gaza
- Semur, Aslinya dari Belanda
- Soto Betawi H. Husein sangat enak sekali
- Jokowi janji mati-matian bela Palestina
- Surat dari Dokter Norwegia di Gaza
Berita Terkait
GAZA - Agresi Israel di Gaza meninggalkan duka mendalam bagi warga Palestina. Tidak hanya kehilangan nyawa, warga Palestina yang selamat harus tega melihat rumah mereka porak poranda dihancurkan Israel.
Penduduk Palestina pun saat ini tinggal di tempat-tempat penampungan sementara. Salah satu tempat penampungan yang ada di Gaza adalah sebuah gereja Orthodoks Yunani, Santo Porphyrius.
Gereja ini menampung hampir 1.000 pengungsi Palestina yang mayoritas bergama Islam. Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, Gereja Santo Porphyrius turut memberikan makanan, minuman, selimut, tempat duduk, mainan dan bahkan halaman belakang yang biasa digunakan bocah Palestina bermain sepak bola.
"Kami membuka gereja untuk menolong warga, ini sudah menjadi tugas gereja dan kami akan membantu mereka sekuat tenaga," sebut salah satu pengurus gereja, Archbishop Alexios, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (23/7/2014).
"Awalnya ada 600 warga dan sekarang sudah ribuan, kebanyakan dari mereka adalah peremupuan, anak-anak dan orang tua yang kondisinya lemah," tambah dia.
Gereja Santo Porphyrius memang bukan tempat yang paling aman bagi pengungsi Palestina. Pasalnya, tidak lama setelah para pengungsi berdatangan, roket dari Israel menerjang daerah dekat gereja tersebut.
Namun hal ini dapat menjadi bukti bagaimana agresi Israel tidak meruntuhkan semangat warga Palestina untuk tetap bersatu dan saling membantu tanpa memandang ras, etnis atau agama.
Sekedar informasi, warga Kristen Palestina merupakan penduduk minoritas. Jumlah mereka hanya sekitar 1.400 jiwa.
